Rusia, Iran, dan China mendukung Presiden Nicolas Maduro; sedangkan Inggris, Prancis, Australia, dan Israel menyatakan Guaido sebagai presiden sementara.
Dukungan militer dipandang sangat penting bagi kekuasaan Maduro. Namun, Guaido mengaku sudah mengadakan pertemuan rahasia dengan militer untuk mendapatkan dukungan untuk melengserkan Maduro.
Aksi protes besar-besaran terjadi di seluruh negeri sejak Maduro memulai masa jabatan keduanya sebagai presiden pada 10 Januari. Dia terpilih tahun lalu dalam pemilu kontroversial di mana banyak kandidat oposisi dilarang maju, atau bahkan dipenjara.
Sebagai ketua Parlemen Nasional Venezuela, Guaido mengatakan konstitusi memungkinkannya untuk mengambil alih kekuasaan sementara, saat presiden dianggap tidak sah.
Namun, Mahkamah Agung Venezuela melarang pemimpin oposisi itu meninggalkan negara dan membekukan rekening banknya.
Sekitar tiga juta orang meninggalkan Venezuela di tengah masalah ekonomi yang parah di negara itu.