Video yang beredat di media sosial menunjukkan, demonstran di ibu kota Khuzestan, Ahvaz, meneriakkan 'Matilah Diktator'. Pasukan milisi Basij yang memimpin penanganan demonstrasi penumpasan terlibat bentrok dengan massa.
"Ada puluhan Basij mendorong pengunjuk rasa, memukuli mereka. Laki-laki, perempuan meneriakkan 'Kami Kurdistan, Kami Lorestan'", kata seorang saksi, merujuk pada etnis minoritas.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) mengungkap sejauh ini lebih dari 200 orang tewas dalam kerusuhan di penjuru Iran, termasuk seorang remaja perempuan. Amnesty International menyatakan, dari korban tewas, 23 di antaranya anak-anak.