“Puluhan penduduk desa berkumpul di dekat sekolah. Beberapa di antaranya menangis dan yang lain menawarkan bantuan, ketika ekskavator menyisir puing-puing dari bagian bangunan yang ambruk,” bunyi laporan Al Jazeera yang mengutip sejumlah kantor berita, Jumat.
Seorang perempuan—diduga orang tua siswa—terlihat meratap dan berusaha mendekati reruntuhan. Sementara warga yang lain mencoba menahannya.
“Pemerintah telah menginstruksikan rumah sakit untuk memprioritaskan perawatan (korban) tanpa tagihan atau pembayaran,” ungkap Komisaris Informasi Negara Bagian Plateau, Musa Ashoms, dalam sebuah pernyataan.