HUALIEN, iNews.id – Tim SAR menghentikan pencarian korban gempa bumi 6,4 Skala Richter (SR) di Hualien, Taiwan. Pencarian terakhir dilakukan di gedung Yun Tsui yang dioperasikan sebagai hotel dan apartemen.
Hingga Senin (12/2/2018) pagi, korban tewas dalam gempa yang terjadi pada Selasa pekan lalu itu berjumlah 17 orang.
Evakuasi korban di gedung Yun Tsui merupakan yang paling sulit dan berisiko. Pasalnya posisi gedung dengan 12 lantai ini miring 50 derajat ke salah satu sisi akibat fondasinya hancur dan terangkat.
Wali Kota Hualien Fu Kun Chi mengatakan, dua korban terakhir yang merupakan bagian dari satu keluarga asal China, tak bisa dievakuasi karena tertiban pilar. Untuk memindahkannya sangat berisiko karena gedung bisa ambruk total. Karena itu pemerintah kota memanggil keluarga untuk meminta persetujuan agar jasad korban tak diambil.
Otoritas Hualien menjelaskan, satu keluarga yang terdiri dari lima orang datang ke Taiwan pada Senin sehari sebelum gempa untuk berwisata. Tiga lainnya juga tewas, namun jasad mereka berhasil dievakuasi dari kamar hotel pada Sabtu 10 Februari.
Posisi mereka berada di salah satu kamar hotel di lantai 2 gedung Yun Tsui. Saat gempa terjadi pada Selasa tengah malam, mereka sedang beristirahat di kamar.
Sementara itu Perdana Menteri William Lai mengatakan, pihaknya berbelangsukawa atas meninggalnya 17 orang dalam gempa bumi.
“Sangat disayangkan, 17 orang tewas dalam gempa bumi. Saya yakin keluarga para korban akan mendapat pelayanan yang sesuai,” kata William, dikutip dari AFP, Senin (12/2/2018).
Gedung Yun Tsui merupakan tempat paling banyak ditemukannya korban tewas gempa bumi. Sebanyak 14 dari 17 korban tewas berada di gedung ini.
Selain Yun Tsui, ada tiga gedung lainnya di Hualien yang ambruk dalam posisi miring, namun sudah dihancurkan terlebih dulu setelah dipastikan tidak ada orang lagi di dalamnya.