Penelitian tersebut juga menyatakan andai kebijakan lockdown tidak dilakukan di Eropa maka pandemi virus Covid-19 akan selesai dalam waktu dekat. Diperkirakan hingga 15 juta orang di seluruh Eropa akan tertular pada awal Mei yang kemudian menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).
Lebih lanjut, Dr Flaxman menyatakan pencabutan lockdown di sejumlah negara Eropa berisiko memulai lagi penyebaran Covid-19.
"Klaim-klaim bahwa semua ini telah rampung dapat ditolak dengan tegas. Kita masih pada permulaan pandemi."
"Ada risiko sangat berbahata jika pergerakan kembali berlangsung, akan ada gelombang kedua yang datang dalam waktu dekat, dalam sebulan atau dua bulan ke depan," ucapnya.
Sejak akhir Mei lalu, sejumlah negara di Eropa seperti Jerman, Prancis, Italia dan Inggris melonggarkan aturan lockdown. Pusat bisnis, ruang publik sampai lokasi wisata telah dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan.