Media lokal mengidentifikasi pria itu sebagai mahasiswa berusia 18 tahun. Dia sebelumnya mengunggah foto di media sosial memegang senapan dan amunisi.
"Saya sudah memikirkan ini sejak lama, bertahun-tahun, dan saya menyadari saatnya telah tiba untuk melakukan apa yang saya impikan," kata pria itu, di akun media sosial yang kini sudah dihapus.
Tindakannya tidak terkait dengan politik atau agama, namun didorong oleh kebencian.
Pada Mei lalu, seorang remaja melepaskan tembakan ke sebuah sekolah Kota Kazan menewaskan sembilan orang. Peristiwa itu merupakan penembakan paling mematikan di sekolah Rusia sejak 2018. Saat itu seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Krimea membunuh 20 orang sebelum bunuh diri.