HONG KONG, iNews.id - "Saya pernah beberapa kali terkena gas air mata, tapi tidak pernah ketika sedang di luar gedung kantor saya —saat keluar untuk makan siang," kata seorang pedagang saham di HSBC. Itu merupakan pengakuannya terkait betapa kerasnya demonstrasi yang melanda Hong Kong.
Dia menjelaskan peristiwa yang terjadi pekan ini, ketika unjuk rasa mencapai distrik finansial pusat Hong Kong, salah satu pusat komersial terbesar di dunia.
Dia menyebut, momen itu merupakan titik balik, yang membuat dirinya dan banyak kawan-kawannya mempertanyakan masa depan mereka di kota itu.
Berbicara kepada BBC dengan syarat identitas disembunyikan, direktur sejumlah bank internasional dan firma hukum terbesar mengatakan mereka melihat bisnis mereka di Hong Kong menyusut seiring unjuk rasa terus menghebat.
Layanan keuangan merupakan seperlima dari ekonomi Hong Kong dan orang-orang berdatangan dari seluruh penjuru dunia untuk tinggal dan bekerja di sini. Komunitas ekspatriatnya tertarik pada pajak yang rendah, upah yang baik, stabilitas, dan standar kehidupan yang tinggi.