Tayangan yang dibagikan Jewish News Agency menunjukkan, para tamu tak menjaga jarak sosial bahkan berciuman dan berpelukan.
“Tayangan itu tampak memalukan, sedikit akal sehat, terlepas dari melanggar hukum,” kata Mahiques, dikutip dari AFP, Rabu (27/5/2020).
Dia menambahkan, beberapa tamu menunjukkan gejala yang konsisten dengan Covid-19.
Argentina sudah memberlakukan lockdown selama lebih dari 2 bulan. Hingga saat ini, negara itu mengonfirmsi lebih dari 12.600 kasus, sebanyak 471 di antaraya meninggal.
Negara itu juga merupakan rumah bagi komunitas Yahudi terbesar di Amerika Latin, yakni sekitar 300.000 jiwa. Namun penganut Ortodoks hanya kelompok minoritas.