"Orang-orang dari beberapa gedung sekitar meneriakkan dari jendela, 'Matilah Khamenei'," kata seorang saksi.
Siamak Namazi, seorang berkewarganeraan Iran dan Amerika Serikat (AS) dipenjara selama hampir 7 tahun atas tuduhan mata-mata. Dia kembali ke Evin pada Rabu lalu setelah diberikan cuti singkat. Warga lainnya yang ditahan di Evin adalah aktivis lingkungan Morad Tahbaz berkebangsaan AS dan Inggris serta pengusaha Emad Shargi.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan pihaknya memantau dengan cermat situasi di Evin.
"Kami segera mengikuti laporan dari Penjara Evin. Kami berhubungan dengan Swiss sebagai penghubung kami. Iran bertanggung jawab penuh atas keselamatan warga negara kami yang ditahan secara salah, yang harus segera dibebaskan," kata Price, dalam cuitan.
AS dan Iran tak memiliki hubungan diplomatik.