"Setelah mengisi helium, kami mendapati tekanannya turun, menunjukkan ada kebocoran," kata dia, seperti dilaporkan kembali AFP, Selasa (16/7/2019).
"Kami beruntung misi ini belum masuk pada peluncuran otomatis, jika tidak, semua akan hancur," kata dia lagi.
Laporan juga menyebut, para ilmuwan berupaya keras untuk menutupi kebocoran sehingga peluncuran bisa dilaksanakan bulan ini juga. Pasalnya, bulan Juli merupakan waktu yang tepat dari segi cuaca dan faktor lain untuk meluncurkan misi ke Bulan.
Jika kebocoran tak ditangani sampai akhir Juli, maka Chandrayaan-2 akan diluncurkan beberapa bulan lagi.
"Jika peluncuran ini tidak terjadi dalam 48 jam ke depan, maka bisa ditunda selama beberapa bulan sampai kami mendapatkan jendela peluncuran yang tepat," kata Ravi Gupta, ilmuwan mantan anggota Badan Penelitian dan Pengembangan Pertahanan.