"... dan kami tidak tahu motif itu pada saat ini," katanya.
Wali Kota Albuquerque, Tim Keller mengatakan otoritas negara bagian menghadirkan polisi tambahan di masjid-masjid selama waktu salat. Saat ini, penyelidikan berlangsung di Albuquerque dimana merupakan rumah bagi sebanyak 5.000 Muslim dari sekitar 565.000 total penduduk.
Para pemimpin Islam setempat mengatakan, pembunuhan pria muslim terakhir terjadi tak lama setelah korban menghadiri upacara pemakaman untuk dua orang lainnya yang terbunuh selama beberapa minggu terakhir. Ketiga pria itu, serta korban pertama merupakan pria Muslim keturunan Pakistan atau Afghanistan yang tinggal di Albuquerque.
Juru bicara Islamic Center of New Mexico, Tahir Gauba, tiga korban terakhir berasal dari masjid yang sama. Para pejabat belum merilis identitas korban terakhir sambil menunggu pemberitahuan dari keluarga terdekat.
Gubernur Michelle Lujan Grisham menyebut kasus ini sebagai pembunuhan yang ditargetkan terhadap penduduk Muslim.
Presiden AS, Joe Biden memposting pesan di Twitter pada Minggu mengungkapkan solidaritas dengan komunitas Muslim.
"Serangan kebencian ini tidak memiliki tempat di Amerika," cuitnya.
Polisi Negara Bagian New Mexico, FBI dan US Marshals Service termasuk di antara badan-badan yang membantu penyelidikan.