Dilansir dari Reuters, kedua negara bentrok karena sengketa perbatasan pada Rabu-Jumat, 14-16 September. Keduanya menggunakan tank, mortir, artileri roket, dan pesawat tak berawak untuk menyerang pos-pos dan permukiman di negara lawan.
Kirgistan dan Tajikistan sama-sama berbatasan dengan China. Tajikistan juga memiliki perbatasan yang panjang dengan Afghanistan.
Bentangan panjang perbatasan yang memisahkan kedua negara bekas Soviet itu diperebutkan. Bentrokan pada April 2021 menewaskan lebih dari 50 orang.
Kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata pada Jumat (16/9/2022) September.
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara melalui telepon dengan Japarov dan Presiden veteran Tajik, Emomali Rakhmon pada hari Minggu.
Menurut Kremlin, Putin mendesak kedua pihak untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan situasi secara eksklusif dengan cara damai, politik dan diplomatik sesegera mungkin. Rusia juga menawarkan bantuan dalam konflik dua negara.