Sebelumnya, Arab Saudi telah berulang kali mendorong solusi dua negara. Sementara itu, Prancis mengatakan akan mengakui negara Palestina pada bulan September, yang membuat Israel kecewa.
Inggris juga mengatakan akan mengakui negara Palestina pada bulan September, kecuali Israel menyetujui gencatan senjata di Gaza. Baik Israel maupun Amerika Serikat (AS) mengecam pernyataan Prancis dan Inggris.
Namun, Hamas belum menunjukkan tanda-tanda akan melepaskan kekuasaan di wilayah kantong tersebut, meskipun para pejabat di dalam kelompok militan tersebut sebelumnya telah memberikan pernyataan yang kontradiktif tentang peran gerakan tersebut di Gaza pascaperang.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan keras menentang solusi dua negara, dengan alasan bahwa solusi tersebut tidak sesuai dengan keamanan negaranya.