Pengelola Kota Terlarang mengaku sangat terkejut dengan foto itu. Mereka menyampaikan permintaan maaf serta berjanji tak akan mengulangi kesalahan ini.
Namun mereka tak menjelaskan mengapa mengizinkan sang perempuan masuk ke Situs Warisan Dunia berusia 6 abad itu.
"Aturan berlaku untuk semua orang, dan tidak ada yang memiliki hak istimewa," kata media pemerintah, People's Daily, menyinggung perempuan itu.
Laporan media sebelumnya menyebutkan bahwa perempuan tersebut menikah dengan seorang pria dari keluarga elite Partai Komunis.