Peringatan Keras Para Jenderal Israel kepada Netanyahu: Nyawa Sandera Jadi Taruhan!

Anton Suhartono
Eyal Zamir memperingatkan Benjamin Netantahu terkait rencana memperluas operasi darat di Gaza (Foto: AP)

TEL AVIV, iNews.id - Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Jenderal Eyal Zamir memperingatkan Perdana Menteri Benjamin Netantahu terkait rencana untuk memperluas operasi darat di Jalur Gaza. Perluasan operasi akan dijalankan setelah lawatan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Timur Tengah.

Zamir mengungkap rencana itu pada Minggu (4/5/2025) setelah Netanyahu berjanji akan melanjutkan perang di Gaza meski derasnya seruan di dalam negeri untuk memulangkan sandera serta mengakhiri perang.

"Ada dilema dalam mengejar kedua tujuan utama perang ini, melenyapkan Hamas dan membebaskan para sandera, karena pada titik tertentu, keduanya mungkin saling bertentangan di lapangan," kata Zamir, seperti dikutip dari surat kabar Yedioth Ahronoth, dikutip Senin (5/5/2025).

"Anda harus mempertimbangkan bahwa manuver darat skala penuh bisa mengakibatkan tewasnya para sandera," katanya, menambahkan, seperti dilaporan kembali Anadolu.

Pernyataan Zamir itu menunjukkan semakin tajamnya perbedaan pendapat antara pimpinan politik dan militer Israel terkait perang di Gaza.

Lepas dari perdebatan itu, sebagai persiapan memperluas operasi darat di Gaza militer Israel memanggil puluhan ribu tentara cadangan.

“Minggu ini, kami mengirim perintah wajib militer kepada puluhan ribu personel cadangan guna mengintensifkan dan memperluas aksi di Gaza," kata Zamir.

Menurut dia, operasi di area tambahan dan menghancurkan semua infrastruktur Hamas di atas dan bawah tanah.

Bukan hanya Zamir, Mayor Jenderal Yair Golan, perwira yang bertanggung jawab terhadap tentara cadangan, mengatakan keputusan untuk memperluas operasi militer di Gaza dibuat bukan untuk menjaga keamanan Israel, melainkan menyelamatkan Netanyahu dan pemerintah ekstremis.

Dia menegaskan militer hanya memiliki satu peran yakni melindungi warga Israel, bukan melayani tujuan politik.

"Pendudukan Gaza yang sebenarnya atas nama kelangsungan hidup pemerintah akan mengorbankan banyak darah kita, dalam bentuk nyawa para sandera, dalam bentuk nyawa tentara pria dan wanita, dalam bentuk kelelahan," katanya.

Pengerahan tentara serta tekanan militer ke Gaza juga ditentang warga Israel serta para pengamat militer karena terbutki tak pernah berhasil.

Para pejabat Israel mengklaim perluasan serangan bisa memaksan Hamas untuk membebaskan 59 sandera yang tersisa. Namun para pengamat menilai cara hal justru semakin membahayakan nyawa para sandera. 

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
11 jam lalu

Israel Terus Langgar Gencatan Senjata Gaza, Netanyahu Permalukan Trump

Internasional
13 jam lalu

Brutalnya Israel, Jenazah 30 Orang Satu Keluarga Ditemukan di Reruntuhan Bangunan Gaza

Internasional
14 jam lalu

Amerika Kecam Netanyahu karena Bunuh Komandan Hamas saat Gencatan Senjata

Internasional
15 jam lalu

Israel Langgar Gencatan Senjata Gaza 813 Kali, Bunuh Hampir 400 Orang

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal