JAKARTA, iNews.id - Peristiwa sejarah hari ini 11 September yang menyita perhatian banyak masyarakat dunia adalah serangan gedung World Trade Center (WTC), New York, Amerika Serikat (AS), pada 2001. Selain itu, Gedung Departemen Pertahanan (Pentagon) juga menjadi sasaran serangan teroris.
Ribuan orang tewas akibat peristiwa yang akrab dikenal dengan sebutan 9/11 itu. Selain itu serangan 9/11 menjadi cikal bakal operasi militer AS di Afghanistan untuk memburu pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden.
Sementara itu, di Indonesia, pada tanggal tersebut tercatat sebagai hari berdirinya Radio Republik Indonesia (RRI).
Sekelompok teroris menyerang gedung WTC dan Pentagon AS pada 11 September 2001. Teroris membajak empat pesawat, dua di antaranya menabrak menara kembar WTC hingga runtuh, dan satu lainnya menghantam gedung Pentagon. Satu pesawat lagi jatuh sebelum menyasar target yang tidak diketahui tujuannya.
Hampir 3.000 orang tewas dan 10.000 lainnya luka dalam peristiwa yang dikenal dengan 9/11 itu.
Salah satu tokoh paling penting dalam Perang Dingin, Nikita Khrushchev, meninggal dunia pada 11 September 1971. Dia merupakan mantan pemimpin Uni Soviet yang loyal pada pendahulunya, Joseph Stalin.
Namun, setelah Stalin tewas, Khrushchev justru menghapus program-program Stalin lewat kebijakan de-Stalinisasi. Tak hanya itu, Khrushchev juga menggagas ide untuk hidup berdampingan dengan AS.
Radio Republik Indonesia (RRI) didirikan pada 11 September 1945 oleh sejumlah tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan stasiun radio Jepang di enam kota.
Berdasarkan keputusan rapat, dr Abdulrahman Saleh dipilih sebagai pemimpin umum RRI pertama. Selain itu, dihasilkan pula Piagam 11 September 1945 yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI, yang dikenal dengan Tri Prasetya RRI.
Hingga saat ini, hari lahirnya RRI diperingati sebagai Hari Radio Nasional.