MOSKOW, iNews.id – Permintaan peralatan militer Rusia di luar negeri dilaporkan tidak terpengaruh oleh sanksi ekonomi Barat. Nilainya pun dikatakan stabil sampai sejauh ini.
Kepala Layanan Federal Rusia untuk Kerja Sama Teknik Militer, Dmitry Shugaev mengatakan, permintaan senjata oleh pihak asing kepada Moskow tidak berkurang meski ada sanksi. Portofolio pesanan senjata Rusia saat ini tetap berada pada level 50-55 miliar dolar AS (Rp785.7 triliun – Rp864,3 triliun) per tahun.
“Ekspor produk militer dilakukan sesuai dengan jadwal pengiriman dan perjanjian dengan mitra asing. Secara umum, meskipun ada upaya untuk menekan mitra kami dan mendiskreditkan Rusia, permintaan produk militer Rusia tidak berkurang,” ujarnya kepada kantor berita Sputnik, Senin (13/11/2023), di sela-sela pameran internasional Dubai Airshow-2023 di Uni Emirat Arab (UEA).
“Dan kami yakin bahwa target ekspor yang ditetapkan untuk tahun ini akan terpenuhi,” kata Shugaev.
Menurut dia, UEA menunjukkan minat terhadap seluruh jenis senjata Rusia. Shugaev pun mencatat, kedua Moskow dan Abu Dhabi kini tengah mengadakan konsultasi mengenai pasokan baru dan kerja sama industri pertahanan.