Dia menjelaskan, perjanjian penunjuka uskup pada 2018 merupakan terobosan dan telah mencapai hasil positif.
Kedua pejabat bertemu di Munich bukan dalam acara khusus, melainkan menghadiri konferensi keamanan. Dalam kesempatan itu, Wang menjelaskan berbagai langkah yang dilakukan negaranya untuk mencegah penyebaran virus korona atau Covid-19. Virus yang pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan itu telah menewaskan lebih dari 1.500 orang menginfeksi lebih dari 66.000 lainnya hingga Sabtu.
Sementara itu dalam pernyataan, Vatikan menyebut pertemuan antara Wang dan Gallagher berlangsung ramah dan hubungan yang terjalin antara kedua pihak sudah memperlihatkan perkembangan positif.
Disebutkan pula, Wang dan Gallagher menyoroti pentingnya perjanjian 2018 dan menegaskan kembali kesediaan Vatikan untuk melanjutkan dialog bilateral untuk mempromosikan kehidupan Gereja Katolik serta kebaikan rakyat China.
China memutuskan hubungan dengan Vatikan pada 1951. Sejak itu sekitar 12 juta pemeluk Katolik China terpecah antara mengikuti asosiasi yang dikelola pemerintah di mana urusan kependetaan ditentukan oleh Partai Komunis dengan gereja tidak resmi yang masih setia ke Vatikan.
Namun di bawah perjanjian pada September 2018, China dan Vatikan kini satu suara dalam menunjuk para uskup Katolik.