Juru Bicara militer Israel Jonathan Conricus mengatakan, penembakan itu merupakan tindakan yang tidak bisa ditolerir oleh tentara.
"Kami melakukan serangan udara yang signifikan terhadap beberapa sasaran Hamas di seluruh Jalur Gaza. Peristiwa yang terjadi hari ini adalah sesuatu yang tidak dapat kami toleransi dan tidak dapat menjadi norma rutin, itulah sebabnya kami membalas dan itulah mengapa kami terus menargetkan target militer milik Hamas," kata Conricus.
Dia menyebut, itu merupakan pertama kalinya seorang tentara Israel tewas di atau di sekitar Gaza selama operasi, sejak perang paling terakhir pada 2014.
Setidaknya 149 warga Palestina terbunuh dan sebagian besar ditembak saat unjuk rasa dan bentrokan di sepanjang perbatasan Gaza. Lainnya tewas dalam serangan udara atau serangan tank Israel.
Israel telah lama menuduh Hamas berusaha menggunakan unjuk rasa sebagai dalih untuk melakukan serangan.
Insiden ini terjadi di perbatasan dekat Gaza selatan. Tentara Israel melakukan serangan ekstensif sebagai pembalasan. Tiga pejuang Hamas tewas dan setidaknya empat warga Palestina tewas dalam serangan balasan Israel.
Kemudian tiga roket diluncurkan dari Gaza ke Israel.