ANKARA, iNews.id - Israel akan membuka perbatasan Rafah bagi penduduk Jalur Gaza yang berada di luar negeri sehingga bisa kembali ke kampung halaman mereka. Pemerintah negara Yahudi telah membicarakan persiapan pembukaan perbatasan dengan otoritas Mesir, meski waktu pastinya belum ditentukan.
Jika terwujud, ini merupakan kali pertama perbatasan Rafah dibuka bagi warga Gaza yang hendak kembali sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023.
“Untuk pertama kali sejak 7 Oktober 2023, warga Gaza yang meninggalkan Jalur Gaza dari Mesir akan diizinkan kembali ke Jalur Gaza,” demikian laporan stasiun radio Israel, Army Radio, dikutip Sabtu (11/10/2025).
Dilaporkan pula, pemulangan warga Gaza hanya bisa dimulai setelah kesepakatan mengenai mekanisme atau pengaturannya, termasuk persyaratan, ruang lingkup kerja, dan proses lainnya, ditandatangani dengan Mesir.
Menurut laporan tersebut, pembukaan perbatasan Rafah bagi masuknya warga Gaza tercantum dalam lampiran kesepakatan gencatan senjata, bagian pertama dari rencana perdamaian yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.
Selain kepulangan, Israel juga mengizinkan warga meninggalkan Jalur Gaza menuju Mesir melalui perlintasan Rafah. Mekanisme yang digunakan sama seperti perjanjian Januari 2025 yang diberlakukan di bawah pengawasan dan inspeksi misi Uni Namun setelah ini, tidak ada lagi pembatasan bagi warga Gaza untuk meninggalkan wilayah mereka menuju Mesir.