CARACAS, iNews.id - Sebanyak delapan tentara nasional dilaporkan tewas dalam pertempuran sengit di tengah bentrokan antara militer Venezuela dengan kelompok kriminal bersenjata di sepanjang perbatasan Kolombia.
Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino, Rabu (28/4/2021), mencantumkan nama delapan tentara tersebut dalam pernyataan di situs kementerian. Namun, tidak memberikan rincian bagaimana keadaan para tentara saat tewas di medan pertempuran.
Pada Senin (26/4/2021), Padrino mengatakan empat tentara Venezuela tewas dan beberapa luka-luka dalam pertempuran selama 72 jam terakhir di sepanjang perbatasan. Dua hari kemudian, Komandan Angkatan Darat Domingo Hernandez menuturkan empat sersan juga tewas di medan yang sama, sehingga total menjadi delapan orang.
Perwakilan Gereja Katolik Venezuela mengatakan, mereka menemukan jasad beberapa tentara yang tewas. Baik Kementerian Pertahanan maupun militer belum mengumumkan siapa lawan yang mereka hadapi, namun hanya menyebutkan kelompok kriminal bersenjata.
Tetapi, kubu oposisi menyebut Presiden Venezuela Nicolas Maduro sengaja menutupi keberadaan kelompok gerilyawan Kolombia, termasuk Tentara Pembebasan Nasional (ELN) dan anggota pembangkang dari Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) yang mengingkari kesepakatan damai kedua negara pada 2016.
Melansir Reuters, Kamis (29/4/2021), pertempuran sengit dimulai di kawasan perbatasan Negara Bagian Apure sejak akhir Maret lalu. Kondisi yang terus memanas hingga saat ini membuat ribuan warga sipil ketakutan, sehingga melarikan diri ke negara tetangga Kolombia.