DOHA, iNews.id - Perundingan gencatan senjata tidak langsung sesi pertama antara Israel dan Hamas, di Doha, Qatar, Minggu (6/7/2025), tidak membuahkan hasil.
Reuters melaporkan, delegasi Israel yang dikirim ke Doha tidak memiliki kewenangan yang memadai untuk membuat keuputusan, apakah menerima atau menolak perundingan dengan Hamas. Faktor tersebut menjadi salah satu kendala tercapainya gencatan senjata Israel-Hamas. Selain itu Hamas dilaporkan mengajukan revisi pada proposal kesepakatan gencatan senjata yang dibuat negara-negara mediator.
Portal berita Amerika Serikat (AS) Axios melaporkan, sesi pertama perundingan membahas mekanisme pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Hamas menuntut mekanismen penyaluran tidak melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang menjadi biang kerok pembantaian lebih dari 750 warga yang antre menerima bantuan. Hamas menghendaki mekanisme penyaluran dikembalikan seperti sedia kala melibatkan PBB dan lembaga-lembaga kemanusiaan internasional.
Sebelumnya sumber pejabat senior Israel mengatakan, pemerintah mengirim delegasi ke Qatar untuk perundingan tidak langsung. Israel mengirim delegasinya setelah Hamas menuntut perubahan atau revisi pada proposal gencatan senjata tersebut. Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan menolak tuntutan Hamas tersebut.