AL Korsel mengoperasikan 16 unit pesawat P-3. Pesawat ini dijuluki pembunuh kapal selam karena dibekali kemampuan mendeteksi dan menembak keberadaan kapal selam di dalamnya samudera.
Delapan dari 16 pesawat pertama, diberi label P-3C, mulai digunakan pada 1995 dan delapan lainnya, hasil renovasi oleh perusahaan pertahanan Korea Aerospace Industries dan diberi nama P-3CK, menyusul kemudian.
Pesawat yang jatuh tersebut merupakan 1 dari 8 pesawat P-3CK yang beroperasi di Pohang dan Jeju.
Ini merupakan kecelakaan pertama melibatkan pesawat patroli maritim P-3 Korsel.