Penyelidikan, lanjut Nabiyev, juga akan menentukan mengapa pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat.
Penumpang dan kru kabin mendengar suara ledakan keras saat pesawat melintas di atas Grozny, ibu kota Chechnya, wilayah otonomi Rusia.
Pesawat tersebut menjalankan rute dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, saat jatuh. Namun pesawat tidak bisa mendarat di Grozny karena kabut tebal. Pilot dilaporkan telah berusaha mencoba pendaratan tiga kali, namun gagal.
Pada usaha pendaratan ketiga itulah terdengar suara ledakan keras disertai serpihan yang terbang di kabin. Di saat yang sama muncul lubang di dinding pesawat.
Pilot lalu diarahkan untuk mendarat di bandara Kota Makhachkala. Namun entah mengapa, pesawat yang membawa 67 penumpang dan kru itu melenceng jauh. Laporan lain mengungkap pilot tak bisa mendarat di Makhachkala karena bandaranya ditutup pada Rabu pagi.
Saat pesawat melintas di atas Laut Kaspia, pilot melaporkan pesawat menabrak kawanan burung dan memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di bandara Aktau. Namun pesawat lebih dulu jatuh sebelum mencapai bandara.
Sebanyak 38 orang tewas dan 29 luka dalam insiden itu. Para penumpang berasal dari empat negara, yakni Azerbaijan, Rusia, Kazakshtan, dan Kirgistan.