People's Daily mengutip seorang pejabat departemen pemadam kebakaran provinsi yang mengatakan tidak ada tanda-tanda kehidupan di antara puing-puing.
Sebelumnya beredar video dari kamera sebuah mobil yang merekam deting-detik pesawat terjun bebas dari ketinggian dan menghantam pepohonan di sebuah gunung. Namun, Reuters tak dapat memverifikasi rekaman tersebut.
Pesawat nahas itu sedang dalam perjalanan dari Kota Kunming, Ibu Kota Provinsi Yunnan, ke Guangzhou, Ibu Kota Guangdong yang berbatasan dengan Hong Kong, Senin (21/3/2022).
Pesawat, dengan 123 penumpang dan sembilan awak di dalamnya, kehilangan kontak di atas Kota Wuzhou, Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC). Data FlightRadar24 menunjukkan, penerbangan lepas landas dari Kunming pukul 13:11 dan dijadwalkan mendarat di Guangzhou pada 15:05 waktu setempat.
Pesawat, yang menurut Flightradar24 berusia enam tahun, telah terbang pada ketinggian 29.100 kaki pada pukul 14.20 waktu setempat. Dua menit 15 detik kemudian, data menunjukkan pesawat telah turun di ketinggian 9.075 kaki. 20 detik setelah itu, ketinggian terakhir yang terlacak yakni 3.225 kaki.
Pesawat terjun bebas dengan kecepatan jelajah 455 knot atau 842 kilometer per jam. Sementara data cuaca menunjukkan, kondisi Wuzhou sebagian berawan dengan visibilitas baik untuk penerbangan saat kecelakaan terjadi.
Media pemerintah menunjukkan foto sepotong pesawat di lereng bukit tanah yang bekas kecelakaan. Tidak ada tanda-tanda api atau barang-barang pribadi.
Insiden tersebut merupakan kecelakaan udara terburuk di China sejak peristiwa jatuhnya pesawat di Yinchun, Provinsi Heilongjiang pada 2010.
Otoritas penerbangan China pada 19 Februari 2022 merilis waktu penerbangan sipil yang aman berhasil melampaui 100 juta jam, catatan terbaik dalam sejarah industri penerbangan sipil China.