Sementara itu dalam pernyataan singkat di Twitter, perusahaan Boeing menyatakan telah mengetahui informasi jatuhnya Ethiopian Airlines.
"Mengetahui laporan kecelakaan pesawat terbang dan memantau situasi dengan cermat," bunyi pernyataan.
Belum diketahui penyebab pasti pesawat tersebut jatuh. Namun data dari situs pelacakan penerbangan Flight Radar24 mengungkap, kecepatan vertikal pesawat tidak stabil setelah lepas landas.
Data menunjukkan ketinggian pesawat berubah-ubah, yakni naik lalu menurun, seperti sebelum kecelakaan pesawat tipe yang sama milik Lion Air JT 610 di Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018.
"Ini adalah kecelakaan fatal kedua melibatkan Boeing #737MAX dalam waktu kurang dari 5 bulan, tetapi kita seharusnya tidak menarik kesimpulan karena pencarian dan penyelamatan masih berlangsung dan ini tetap menjadi prioritas," Alex Macheras, seorang analis penerbangan, mengatakan kepada The National.