“Kejadian ini merupakan masalah serius yang mengancam kedaulatan negara dan keselamatan penerbangan, mengingat padatnya lalu lintas udara pada rute-rute penerbangan di FIR Kota Kinabalu,” ucap AU Malaysia.
“Insiden ini ditangani oleh Angkatan Udara Malaysia berdasarkan protokol ICAO dan strategi pertahanan udara nasional kita. Kementerian luar negeri telah mencatat ini melalui kementerian pertahanan.”
Menteri Luar Negeri Malaysia, Hishammuddin Hussein mengatakan, pihaknya akan mengeluarkan nota protes diplomatik dan meminta duta besar China untuk Malaysia menjelaskan pelanggaran wilayah udara dan kedaulatan Malaysia.
“Sikap Malaysia jelas, memiliki hubungan diplomatik yang bersahabat dengan negara mana pun tidak berarti bahwa kami akan berkompromi dengan keamanan nasional kami,” kata Hishammuddin.
Kedutaan Besar China di Malaysia pada Selasa kemarin mengatakan, pesawat-pesawat militernya hanya melakukan pelatihan penerbangan rutin. “Sejauh yang saya tahu, kegiatan yang dilaporkan adalah pelatihan penerbangan rutin Angkatan Udara China dan tidak menargetkan negara mana pun,” kata seorang juru bicara kedutaan.
“Pesawat militer China menikmati kebebasan terbang di wilayah udara yang relevan,” klaimnya.
Menurut dia, selama latihan penerbangan itu, pesawat militer China secara ketat mematuhi hukum internasional yang terkait, dan tidak memasuki wilayah udara teritorial negara lain mana pun.