SEOUL, iNews.id - Pesawat pengebom strategis B-1 Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bom Joint Direct Attack Munition (JDAM) dalam latihan gabungan bersama Korea Selatan (Korsel). Ini merupakan kali pertama sejak 7 tahun pesawat pengebom strategis AS manjatuhkan bom berpresisi tinggi di Semenanjung Korea, sebuah pesan tegas untuk Korea Utara (Korut).
Latihan yang berlangsung pada Rabu (5/6/2024) itu berlangsung sehari setelah Korsel mengumumkan penarikan diri dari perjanjian militer dengan Korut dan memulai kembali aktivitas militer di perbatasan.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Korsel menyatakan JDAM merupakan bom berpemandu yang juga disebut sebagai amunisi penghancur bunker. Bom itu digunakan di sekitar semenanjung Korea untuk pertama kali sejak 7 tahun lalu dalam latihan gabungan untuk menunjukkkan kemampuan serangan presisi.
Meski demikian Kemhan Korsel tidak menjelaskan lokasi latihan tersbeut.
Korsel juga mengerahkan jet tempur F-15K yang terbang bersama B-1. Pesawat itu ikut melepaskan tembakan dalam latihan yang juga melibatkan F-35 dan F-16 kedua negara itu.
AU AS menyatakan JDAM merupakan bom yang menggunakan hulu ledak penetrator BLU-109. Amunisi itu bisa mengenai target secara presisi karena dilengkapi navigasi dan kendali. Oleh karena itu meski dijatuhkan secara bebas dari udara, bom bisa menuju titik yang ditentukan.