Keamanan diperkuat di ibu kota dalam beberapa pekan terakhir menjelang Natal, yang akan dirayakan oleh umat Kristen Koptik minoritas Mesir pada 7 Januari.
Al Sisi, pemimpin negara itu sejak 2014, kerap menyatakan dirinya sebagai pembela umat Kristen terhadap para ekstremis.
Namun para aktivis dan sejumlah analis menuduh negara melakukan diskriminasi terhadap mereka dan tidak memberikan perlindungan yang cukup.
Lebih dari 100 warga Koptik terbunuh dalam serangan jihadis sejak Desember 2016.
ISIS mengklaim serangan pada awal November yang menewaskan enam orang Koptik dan satu Anglikan di provinsi tengah Minya.