Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyampaikan pesan Tahun Baru 2023. Dia menegaskan rakyat Rusia berada di belakang pasukan yang bertempur di Ukraina.
Dia menyebut 2022 sebagai tahun yang sulit namun menjadi penting demi mewujudkan kedaulatan penuh Rusia dan mengonsolidasikan rakyat.
"Ini adalah tahun yang menempatkan banyak hal pada tempatnya, memisahkan keberanian dan kepahlawanan dari pengkhianatan dan kepengecutan," katanya, melalui video.
Menurut Putin, pada 2022 ada peristiwa sangat penting dan menentukan untuk meletakkan dasar untuk masa depan Rusia, rakyatnya, serta untuk memperjuangkan kemerdekaan yang sejati.
Dia juga menyinggung peran negara Barat di balik konflik Ukraina. Bukannya berperan mencari solusi atas konflik yang sudah berlangsung sejak 2014, negara Barat justru memperkeruh situasi.
Berikut cuplikan pidato Putin:
"Selama bertahun-tahun, elite Barat yang munafik meyakinkan kita bahwa niat mereka berdamai, termasuk upaya mereka untuk menyelesaikan konflik yang sulit di Donbass. Sementara itu, mereka mendorong neo-Nazi yang terus melakukan tindakan militer dan teroris secara terbuka terhadap warga sipil di republik rakyat Donbass. Barat berbohong soal perdamaian sambil mempersiapkan agresi, dan hari ini mereka mengakuinya secara terbuka. Barat secara sinis menggunakan Ukraina dan rakyatnya untuk melemahkan dan memecah belah Rusia. Tapi kita tidak pernah dan tidak akan pernah membiarkan siapa pun melakukan itu. Tentara, milisi, dan relawan Rusia sekarang berjuang demi tanah air, untuk kebenaran dan keadilan, untuk memastikan jaminan perdamaian dan keamanan bagi Rusia. Mereka semua adalah pahlawan kita. Nasib mereka adalah yang paling sulit hari ini."