Pilkada ini berlangsung di tengah kelesuan ekonomi dan dianggap sebagai referendum atas kepemimpinan Erdogan.
Lebih dari 57 juta orang di Turki terdaftar sebagai pemilih untuk memilih wali kota dan anggota dewan.
Media di Turki menyebut, Mansur Yavas dari Partai Rakyat Republik (CHP) yang sekuler menang mutlak di Ankara.
Akan tetapi, baik CHP maupun AKP sama-sama mengklaim kemenangan dalam pemilihan wali kota Istanbul yang selama ini di bawah kekuasaan AKP.
Kandidat CHP, Ekrem Imamoglu, menyatakan dirinya menang dengan selisih hampir 28.000 suara. Sedangkan AKP mengklaim kandidatnya, mantan Perdana Menteri Binali Yildirim, unggul 4.000 suara.