Sebelum pesawat meninggalkan Manchester, Bradley memberikan pengumuman melalui pengeras suara di kabin. Dia menceritakan apa yang sebenarnya terjadi sampai pesawat delat berjam-jam. Demi membahagiakan istri dan anaknya yang sudah berencana berlibur ke Spanyol, dia rela menerbangkan pesawat, meski tengah cuti.
"Istri saya yang berada di baris ke 15 dengan anak saya, semoga dia tidur sekarang. Saya harus menahannya atau saya akan diberitahu, berguling dan meninju kepala belakang saya dan berkata, 'Penerbangan kami tertunda 2 jam karena tak ada kapten untuk penerbangan ini."
"Saya menelepon easyJet dan berkata, 'Hai, saya sedang berada di terminal, tidak melakukan apa-apa. Saya sudah mendapatkan izin agar kepala saya tidak dipukul jam 3 pagi. Saya sudah punya kartu identitas dan saya sangat ingin berlibur, jika Anda membutuhkan bantuan, saya siap'," katanya lagi, menceritakan proses izin yang diminta untuk menerbangkan pesawat.
Penumpang bernama Michelle Potts mengunggah rekaman video saat Bradley memberikan pengumuman itu ke akun Facebook. Dalam rekaman tampak para penumpang bersorak setelah mendengar pengumuman Bradley.
"Untungnya pria itu benar-benar seorang pilot, mungkin (penerbangan) akan dibatalkan jika bukan karena dia," kata Potts.
Seorang juru bicara EasyJet mengatakan, pilot yang seharusnya bertugas masih terjebak di Prancis akibat permasalahan pada air traffic control (ATC) di hari yang sama. Banyak pilot yang terjebak dan tidak bisa melanjutkan tugas mereka untuk penerbangan selanjutnya.
"Kami berterima kasih kepada salah satu pilot kami yang seharusnya berlibur dari Manchester ke Alicante pada 2 September bersama keluarganya dan mengajukan diri untuk mengoperasikan penerbangan. Ini berarti penumpang dapat ke tujuan dan juga menunjukkan komitmen dan dedikasi kru kami. Ini sepenuhnya sesuai dengan peraturan karena dia memiliki lisensi dan ID. Keselamatan selalu menjadi prioritas utama kami," kata EasyJet.