WASHINGTON, iNews.id - Calon Presiden Amerika Serikat (Capres AS) dari Partai Demokrat Kamala Harris pada Rabu lalu menyebut pesaingnya dari Partai Republik, Donald Trump, sebagai Adolf Hitler. Sebelumnya Trump juga beberapa kali menyerang Harris.
Aksi saling melontarkan hujatan antar-kandidat ini menunjukkan suhu pilpres AS semakin panas menjelang pemungutan suara yang semakin dekat yakni pada 5 November mendatang.
Trump mengatakan, retorika Harris mengenai Hitler semakin berlebihan serta membuktikan dia kalah dan tidak layak untuk jabatan di Gedung Putih.
“Kamerad Kamala Harris melihat dirinya kalah, kalah telak, terutama setelah mengambil alih pencalonan Joe Biden yang curang, jadi sekarang dia semakin meningkatkan retorikanya, bahkan sampai menyebut saya Adolf Hitler dan apa pun yang terlintas dalam pikirannya yang menyimpang,” kata Trump, seperti dikuip dari RT, Jumat (25/10/2024).
“Dia adalah ancaman bagi demokrasi dan tidak layak menjadi Presiden Amerika Serikat,” tuturnya, menegaskan.
Sebelumnya Harris menyerang Trump dengan menyebutnya sebagai seorang fasis, calon diktator, serta pengagum Adolf Hitler.
Majalah The Atlantic, milik donatur Partai Demokrat Lauren Powell Jobs, menerbitkan tulisan Jeffrey Goldberg yang menyatakan Trump pernah mengungkapkan kekagumannya terhadap Hitler saat menjabat presiden AS pada periode 2017-2021.
Goldberg mengutip tulisannya itu dari pensiunan purnawirawan Marinir AS yang juga pernah menjabat sebagai deputi kepala staf Trump. Harris mengutip laporan Goldberg dengan menyebutkan, kekaguman Trump terhadap Hitler sangat meresahkan dan berbahaya.