GAZA, iNews.id - Bayi kembar yang baru berusia 4 hari tewas akibat serangan Israel di Deir El Balah, Jalur Gaza bagian tengah. Padahal sang ayah baru saja membuat akta kelahiran untuk buah hatinya itu, yakni Asser, seorang bayi laki-laki, dan Ayssel, bayi perempuan.
Sang ayah, Mohammed Abu Al Qumsan, sedang pergi ke kantor otoritas setempat mengambil akta kelahiran dua bocah tersebut. Dalam perjalanan, dia mendapat telepon dari tetangga bahwa Asser dan Ayssel telah tiada.
Serangan itu juga menewaskan istri Mohammed Abu dan ibunya.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya diberi tahu ada sebuah granat yang menghantam rumah. Saya bahkan tidak punya waktu untuk merayakannya," ujar Mohammed Abu, dikutip dari BBC, Kamis (15/8/2024).
Mohammed Abu sebenarnya penduduk asli Kota Gaza, di Jalur Gaza Utara. Dia mengungsi ke arah selatan mengikuti perintah Israel sejak masa awal operasi serangan darat pasukan Zionis. Keluarga Mohammes Abu kemudian menetap di Gaza bagian tengah.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkap, 115 bayi yang baru saja lahir terbunuh sejak perang pada 7 Oktober.
Israel menyerang semua tempat tanpa pandang bulu, termasuk sekolah-sekolah yang menampung pengungsi. Bahkan rumah sakit pun tak luput dari serangan.
Pada Sabtu lalu, serangan udara Israel menghantam sekolah saat para pengungsi sedang melaksanakan Salat Subuh. Sedikitnya 100 orang tewas dalam kejadian itu.