Rusia merupakan sumber utama perangkat keras militer untuk Myanmar. Rusia juga menjadi salah satu negara pertama yang menyuarakan dukungan untuk junta setelah kudeta.
Kudeta saat itu menerima kecaman internasional atas penggunaan kekuatan mematikan terhadap lawan.
Rusia telah memberi vaksin Covid-19 untuk Myanmar. Sebaliknya, negara itu pun berencana mengimpor bensin dan bahan bakar minyak Rusia untuk meredakan kekhawatiran pasokan.
Hal ini sejalan dengan Rusia yang tengah mencari sumber bisnis baru di tengah sanksi Barat atas invasinya ke Ukraina.
Junta Myanmar telah terkena serangkaian sanksi yang menargetkan para jenderal dan jaringan bisnis luas yang dioperasikan militer.
Sebaliknya, militer Myanmar mengatakan sedang memerangi teroris. Mereka juga berusaha memulihkan perdamaian dan menegakkan kembali pemerintahan demokratis setelah pemilu 2020 yang dikatakan dirusak oleh kecurangan.