Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan, dia menyempatkan bertemu dengan para pemuda karena mereka masa depan dunia.
"Mengapa PM Australia dan saya sendiri bertemu dengan kalian pada sela-sela ASEAN-Australia Summit karena kalian adalah masa depan, suatu hari kelak kalian akan memimpin negara masing-masing dan dunia," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, Indonesia dan Australia merupakan masyarakat multikultural.
"Keberagaman itu indah dan akan lebih indah bila saling menghargai satu sama lain. Saya harap kalian pada usia yang masih muda dapat menerapkan toleransi dan perdamaian. Kita butuh jutaan duta seperti kalian untuk menyebarkan toleransi dan perdamaian," kata dia.
Setelah menyampaikan sambutan, keduanya berbicara dengan para pelajar bersalaman serta berfoto bersama. Selain Presiden, hadir juga Menko Polhukam Wiranto, Menlu Retno Marsudi, Menseneg Pratikno, dan Menlu Australia Julie Bishop.
Sebelumnya, dalam wawancara dengan media Australia, Presiden Jokowi menyampaikan harapan Negeri Kangguru itu bisa menjadi anggota penuh ASEAN. Menurut Jokowi hal itu merupakan ide bagus. Dengan bergabungnya Australia banyak manfaat yang bisa diambil di kawasan, termasuk dalam hal perdagangan dan keamanan.
Namun Turnbull belum menentukan sikap terkait hal ini. Menurut dia, sejauh ini ASEAN dengan negara yang sudah bergabung saat ini sudah mampu menangani berbagai masalah.