JENEWA, iNews.id - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan memperingatkan jutaan muslim India, terutama di Kashmir, bisa melarikan diri di bawah Undang-Undang Amandemen Kewarganegaraan yang disahkan pada Rabu pekan lalu.
Kondisi ini diperparah dengan penerapan jam malam di Kashmir yang masih berlaku sampai saat ini. India mencabut status otonomi penuh terhadap Kashmir memicu gejolak di wilayah berpenduduk mayoritas muslim tersebut.
Dia menyebut UU baru serta kondisi Kashmir tak hanya bisa memicu krisis pengungsi namun memengaruhi hubungan kedua negara.
"Kami khawatir bukan hanya krisis pengungsi, tapi juga menyebabkan konflik antara dua negara yang memiliki senjata nuklir," kata Imran Khan dalam pidatonya di Global Forum of Refugee di Jenewa, Swiss, Selasa (17/12/2019).
Dia menegaskan, Pakistan tak dapat menampung lebih banyak pengungsi lagi.
"Negara kami tidak akan dapat menampung lebih banyak pengungsi," seraya menegaskan dunia harus mengambil tindakan saat ini.