Malaysia telah menandatangani kesepakatan untuk membeli total 25 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech. Jumlah dosis itu mencakup vaksinasi untuk 39 persen dari total penduduk negara itu.
Malaysia juga telah memesan total 6,4 juta dosis dari perusahaan farmasi Inggris-Swedia, AstraZeneca. Selain itu, Kuala Lumpur juga menandatangani kesepakatan pembelian 12 juta dosis dari Sinovac China, serta 6,4 juta dosis vaksin Sputnik V dari Rusia.
Pihak berwenang Malaysia menyatakan pekan lalu bahwa mereka sedang dalam tahap akhir pembicaraan dengan perusahaan AS, Johnson & Johnson, untuk mendapatkan vaksin dosis tunggal mereka. Rencananya, vaksin Johnson & Johnson bakal digunakan pada kelompok yang rentan, seperti para imigran tanpa dokumen.
Malaysia akan memberikan dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech dengan selang waktu 21 hari, seperti yang direkomendasikan oleh produsen vaksin itu.