Bukan hanya itu, lanjut Asif, militernya juga menghancurkan sedikitnya satu markas brigade India.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Pakistan menyebut serangan itu sebagai tindakan perang terang-terangan yang tidak beralasan.
"Situasi terus berkembang. Pakistan berhak menanggapi dengan tepat pada waktu dan tempat yang dipilih, sesuai Pasal 51 Piagam PBB, dan sebagaimana tercantum dalam hukum internasional," bunyi pernyataan Kemlu Pakistan.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Punjab, wilayah Pakistan yang berbatasan langung dengan India, mengumumkan keadaan darurat dan meliburkan semua aktivitas, termasuk sekolah pada Rabu.
Juru bicara militer Pakistan Ahmed Sharif Chaudhry sebelumnya mengatakan India menembakkan enam rudal ke beberapa kota di antaranya Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli. Serangan juga ditujukan ke wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan, menghancurkan dua masjid.