SINGAPURA, iNews.id - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menegaskan sanksi terhadap Myanmar bukan solusi yang tepat karena hanya menambah sengsara rakyatnya. Dia juga mendesak militer Myanmar segera membebaskan Aung San Suu Kyi, pemimpin sipil yang digulingkan dalam kudeta pada 1 Februari lalu.
Dalam wawancara dengan BBC, Selasa (2/3/2021), Lee menegaskan Myanmar akan bisa bergerak maju dengan melibatkan pemerintahan sipil.
Menurut dia, militer harus belajar dari masa lalu bahwa hanya dengan bekerja sama dengan pemerintahan sipil negara bisa dibawa maju. Sebaliknya, militer tak akan membawa ke arah manapun.
Lebih lanjut Lee menolak untuk menjatuhkan sanksi terkait kudeta militer. Sanksi hanya akan merugikan rakyat ketimbang pejabat militer.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan juga menegaskan sanksi bukan jalan keluar untuk menghukum militer. Pemberlakuan sanksi, kata dia, hanya akan menambah penderitaan bagi warga Myanmar.
Dia tak mendukung pemberlakuan sanksi yang luas dan disamaratakan terhadap semua komponen sehingga akan berdampak lebih buruk terhadap warga.
Singapura merupakan salah satu investor terbesar di Myanmar serta sama-sama anggota ASEAN.