Dengan menyampirkan bendera Irak di pundak mereka atau melilitnya di dahi, para demonstran berkumpul di Lapangan Tahrir, dengan menyerukan berbagai tuntutan.
"Pencuri itu merampok kita!" teriak para demonstran, seperti dilaporkan AFP, Rabu (2/10/2019).
"Masalahnya adalah parlemen adalah sekelompok geng yang membagi segalanya di antara diri mereka sendiri," kata Abbas Fadel, seorang demonstran berusia 30 tahun.
Beberapa pengunjuk rasa memprotes kurangnya layanan publik, termasuk pemadaman listrik yang merajalela, kekurangan air dan pengangguran, khususnya di kalangan kaum muda.
"Tunjukkan kepada kami apa yang dapat Anda lakukan: tunjukkan jalan beraspal, kota yang berfungsi, rekonstruksi, pekerjaan, layanan publik. Kami tidak memilikinya," kata Mustafa Khaled (34).