HONG KONG, iNews.id - Kepolisian Hong Kong telah menangkap 21 orang terkait kebakaran blok apartemen Wang Fuk Court di Distrik Tai Po pada Rabu pekan lalu. Petugas menangkap tambahan enam orang pada Rabu (3/12/2025) sehingga totalnya menjadi 21.
Data resmi pemerintah Hong Kong mengungkap, hingga Rabu, korban tewas akibat kebakaran tujuh dari delapan menara di kompleks permukiman tersebut bertambah menjadi 159 orang dari sebelumnya 151. Ini menjadikannya sebagai kebakaran paling mematikan di Hong Kong sejak beberapa dekade.
Kepala Kepolisian Hong Kong Joe Chow mengatakan, sebanyak 15 orang telah ditahan dan didakwa dengan tuduhan pembunuhan tidak terencana.
Sementara itu enam orang yang ditahan pada Rabu merupakan subkontraktor yang bertanggung jawab atas sistem alarm kebakaran.
"Mereka memberikan laporan palsu kepada Departemen Pemadam Kebakaran bahwa tidak akan menonaktifkan sistem alarm kebakaran selama proses konstruksi," kata Chow, seperti dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Kamis (4/11/2025).
Kebakaran yang dimulai pada 26 November dan berlangsung selama 43 jam itu merenggut setidaknya 159 nyawa. Selain itu, sebanyak 31 orang lainnya masih hilang.
Api menyebar dengan cepat melalui jaring pengaman dan scaffolding bambu yang menutupi sebagian besar bagian luar gedung apartemen berlantai 31 itu. Kompleks apartemen sedang dalam renovasi yang sudah berlangsung sejak Juli 2024.