Sebagian besar kegiatan militer baru-baru ini difokuskan di Jenin, sebuah kota di Tepi Barat utara tempat tinggal dua penyerang Palestina yang membunuh orang Israel. Tentara mengatakan, warga melemparkan bahan peledak ke pasukan, yang menembak balik para tersangka.
Tidak ada laporan segera tentang cedera dari pihak warga Palestina. Sementara tentara mengatakan tidak ada prajuritnya yang terluka.
Insiden tersebut menjadi bagian dari serentetan kekerasan di sekitar Israel selama Ramadan, ketika ketegangan antara Israel dan Palestina sering memuncak. Ramadan tahun ini bertemu dengan hari libur besar Yahudi dan Kristen.
Protes dan bentrokan di Yerusalem selama Ramadan tahun lalu berubah menjadi perang 11 hari antara Israel dan militan Gaza.
“Kami tidak akan membiarkan mereka, musuh kami, menghentikan hidup kami,” kata Perdana Menteri, Naftali Bennett kepada sekitar 100 orang yang bersuka ria pada pembukaan kembali bar Ilka Tel Aviv, klub malam tempat seorang pria bersenjata Palestina dari Jenin membunuh tiga orang Kamis lalu.
Israel telah meningkatkan aktivitas militernya di Tepi Barat setelah penyerang Palestina menewaskan 14 warga Israel dalam empat serangan di negara itu dalam beberapa pekan terakhir. Pada saat yang sama, Israel telah mengambil serangkaian langkah untuk mencoba menenangkan situasi, termasuk memberikan ribuan warga Palestina dari Jalur Gaza, yang dijalankan oleh kelompok militan Hamas, izin untuk bekerja di dalam Israel.