Dia melanjutkan kepolisian masih mendalami pengakuan orang tersebut. Kejanggalannya adalah dia berada di Malaysia sejak 12 Maret untuk misi sekadar membunuh anggota keluarga.
Penyelidik kepolisian, kata dia, tidak bisa mengenyampingkan pria itu terkait dengan badan intelijen Israel, Mossad.
“Kami tidak sepenuhnya percaya dengan apa yang disampaikan tersangka ini, mungkin dia punya agenda lain karena sudah berada di sini sejak 12 Maret. Kami menemukan senjata itu dibeli menggunakan mata uang kripto,” ujarnya.
Penyelidikan juga meyakini pembunuh bayaran itu kemungkinan besar mempunyai kaki tangan di Malaysia dan anggota jaringan yang lebih besar.
“Kami belum mengidentifikasi orang lainnya. Keaslian paspornya juga akan kami periksa ke Kedutaan Besar Prancis,” kata Husain.
Polisi juga menyelidiki bagaimana senjata-senjata itu diselundupkan ke Malaysia, termasuk beberapa jenis pistol. Dari jumlah itu tiga pistol di antaranya dalam kondsi terisi penuh peluru. Polisi juga menyita sekitar 200 butir amunisi.