"Saya tidak percaya itu (senjata) sungguhan," lanjutnya.
Namun kemudian, Linden terdengar mengatakan pada petugas polisi yang hendak menangkapnya, "Saya punya senjata!"
Polisi mengejar Linden yang berusaha melarikan diri dengan melompati pagar taman. Selama pengejaran polisi terpaksa melepaskan tembakan setelah Linden mengabaikan perintah berhenti yang diteriakan petugas berulang kali.
Linden jatuh tersungkur dengan 13 luka tembak di bagian bahu, kedua pergelangan kaki, usus dan kandung kemih. Setelah itu, dia sempat mengucapkan pesan yang ditujukan untuk ibunya.
"Katakan pada ibu saya mencintainya. Saya merasa tidak enak badan," katanya.
Insiden itu mendorong publik beramai-ramai menggalang dana untuk membantu biaya pengobatan Linden melalui GoFundMe.
Kepala Polisi Salt Lake City, Mike Brown, mengatakan petugas yang menembak Linden sementara dibebastugaskan sambil menunggu hasil investigasi. Sejauh ini, tiga investigasi terpisah tentang penggunaan kekuatan mematikan tengah dilakukan oleh kantor kejaksaan, dewan peninjau sipil serta divisi internal departemen kepolisian.
"Kami menghadapi krisis kesehatan mental di negara ini dengan kekurangan sumber daya bagi mereka yang mengalami krisis. Dan jangan salah, ini adalah krisi," kata Brown.
Sebelumnya, kakek dari Linden pernah ditembak mati oleh polisi Nevada pada Januari lalu setelah diduga mengancam tetangganya dengan senjata. Linden dilaporkan pernah terlibat pertengkaran hebat dengan polisi.