Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya, sementara Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara di masa depan. Negara Zionis itu merebut Yerusalem, Tepi Barat, dan Jalur Gaza, dalam perang 1967.
Sementara itu penasihat Kementerian Luar Negeri Palestina Ahmed Al Deek mengatakan, Barkat mewakili posisi politisi partai sayap kanan Israel yang berusaha menggagalkan solusi dua negara.
Para pejabat AS enggan membahas masalah ini lebih jauh, namun mereka yakin proses pembukaan kembali kantor konsulat untuk Palestina akan terealisasi.