ANKARA, iNews.id – Politikus Turki menganggap tidak masuk akal bila negaranya ikut memberikan dukungan militer ke Ukraina yang sedang diserang Rusia. Pasalnya, Ukraina bukanlah anggota NATO seperti Turki.
“Dan bagaimana Anda membayangkannya? Argumen apa yang akan diberikan? Apakah Ukraina adalah negara NATO? Bagaimana (Turki) dapat mendukungnya?” ujar anggota parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di Turki, Ibrahim Aydin, kepada kantor berita Sputnik, Kamis (24/2/2022).
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan operasi militer terhadap Ukraina, Kamis pagi waktu setempat. Dalam pidato yang disiarkan televisi, pemimpin Rusia itu mengatakan, Republik Luhansk dan Donetsk—yang memproklamasikan kemerdekaan dari Ukraina—meminta bantuan Moskow untuk melawan agresi militer Kiev.
Kementerian Pertahanan Rusia menekankan bahwa tentara Moskow tidak menyasar kota-kota Ukraina, sehingga tidak ada ancaman bagi warga sipil di negeri bekas Uni Soviet itu.
Berbeda dengan pandangan Aydin, Inggris akan terus mendukung serta memberikan bantuan keuangan dan kemanusiaan kepada Ukraina pascainvasi Rusia. Sikap itu ditunjukkan Inggris, meskipun Ukraina bukanlah anggota NATO.