PARIS, iNews.id - Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis menyerang Suriah, Sabtu (14/4/2018). Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan serangan rudal di Suriah berhasil menghancurkan sebagian besar dari stok senjata kimia Pemerintah Suriah.
"Sebagian besar gudang senjata kimia telah dihancurkan. Banyak yang hancur dalam serangan semalam," kata Le Drian kepada televisi BFM, seperti dikutip AFP.
Dia mengklaim Prancis memiliki kecerdasan kuat bahwa rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad berada di balik serangan gas kimia di Douma, wilayah yang dikuasai pemberontak, pada akhir pekan lalu. Serangan itu menewaskan sedikitnya 40 orang.
"Mengenai masalah senjata kimia, ada garis merah yang tidak boleh disilangkan, dan jika itu harus disilangkan lagi, akan ada intervensi lain," ujar Le Drian.
"Tapi saya pikir mereka telah menerima pelajaranmnya," kata dia, menambahkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, menyerang Suriah, Sabtu (14/4/2018). Operasi gabungan ini mengincar fasilitas yang dicurigai sebagai pusat persenjataan kimia pasukan Bashar Al Assad di Damaskus.
Dalam serangannya, AS dan sekutunya menembakkan lebih dari 110 rudal jelajah. Kementerian pertahanan Rusia melaporkan sejumlah besar rudal berhasil dihadang oleh pertahanan udara Suriah.