Prancis Klaim Tak Butuh Gas Rusia, tapi Eropa Masih Bergantung pada Pasokan Moskow

Ahmad Islamy Jamil
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. (Foto: Reuters)

Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari. Operasi itu sebagai tanggapan atas permintaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) kepada Moskow, agar memberikan mereka perlindungan terhadap serangan intensif oleh pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Para pejabat Rusia mengatakan, tindakan militer mereka di Ukraina bertujuan untuk mendemiliterisasi dan mendenazifikasi negeri tentangga mereka itu.

Negara-negara Barat, termasuk AS, telah meluncurkan kampanye sanksi secara komprehensif terhadap Moskow sebagai tanggapan atas agresi militer Rusia di Ukraina.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Internasional
15 jam lalu

Zelensky Bantah Serang Rumah Putin dengan Puluhan Drone: Bohong!

Internasional
17 jam lalu

Kediaman Dinasnya Jadi Target Serangan Drone, Putin Akan Balas Ukraina

Internasional
18 jam lalu

Trump Marah Besar Dengar Ukraina Serang Kediaman Putin

Internasional
18 jam lalu

Putin Lolos dari Serangan Drone Ukraina

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal