"Ini benar-benar menusuk dari belakang. Kami telah membangun hubungan kepercayaan dengan Australia, kepercayaan ini telah dikhianati," kata Le Drian, kepada radio France Info, seperti dilaporkan kembali AFP, Jumat (17/9/2021).
Prancis pun memutuskan untuk menarik para duta besarnya dari AS dan Australia, Jumat (17/9/2021). Langkah itu menyusul pembatalan kontrak pembelian kapal selam rancangan Prancis senilai 40 miliar dolar AS (Rp570,5 triliun) oleh Australia.
Kontrak pembelian kapal selam itu dibuat Australia dan Prancis pada 2016. Namun, setelah adanya kesepakatan trilateral tentang pembelian kapal selam bertenaga nuklir AS oleh Australia, baru-baru ini, kontrak pembelian alutsista dengan Paris pun akhirnya dibatalkan oleh Canberra.
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengatakan, penarikan dubes tersebut dilakukan atas perintah Presiden Emmanuel Macron. Prancis mengambil langkah semacam itu karena melihat betapa seriusnya masalah pembatalan kontrak oleh Australia tersebut.
“Ini adalah perilaku yang tidak dapat diterima di antara sekutu,” kata Le Drian, Jumat (17/9/2021).